Update Informasi SNMPTN dan SBMPTN di Kampus ITB

Hasil Talkshow SNMPTN dan SBMPTN di ITB
Balai Kartini, 17 Januari 2017

Narasumber : Ahmad Sarif (Wakil ketua direktur penerimaan mahasiswa baru)

Poin-poin yang bisa diambil:

1. ITB tidak menerima mahasiswa berdasarkan indeks wilayah, dengan kata lain SMA yang sewilayah dengan ITB (Bandung) tidak memiliki keistimewaan atau kuota yang lebih besar daripada wilayah-wilayah lain

2. Sesuai peraturan yang baru, maka ITB mengalokasikan sistem kuota penerimaan mahasiswa baru dengan alokasi 60% dari SNMPTN dan 40% dari SBMPTN

3. Untuk SNMPTN dan SBMPTN, apabila memilih 2 fakultas yang tingkat kesulitannya sama (Versi itb, ada di web), apabila salah satu gagal lolos, maka yang lainnya sudah pasti tidak lolos dalam seleksi di itb

4. Sistem UKT di ITB dipukul rata untuk reguler. (lengkapnya cek web itb)

5. Fakultas teknik tambang dan minyak (FTTM) dan jurusan Teknik kimia sudah diakreditasi oleh ABET (Lembaga akreditasi amerika), maka lulusannya pun bisa langsung kerja di berbagai belahan dunia, karena ijazahnya akan ada stempel dari ABET

6. Tidak ada alokasi kuota berdasarkan jenis SMA, baik negeri maupun swasta

7. Indeks sekolah berpengaruh terhadap penerimanaan, sekolah yang siswanya mendaftar SNMPTN atau SBMPTN lebih banyak maka indeks sekolahnya pun naik dan akan dilihat data dari masing-masingnya

8. Untuk pemilih program peminatan, ketetatan seleksi tetap sama (Akan bersaing dengan yang tidak memilih peminatan juga) karena seleksi program peminatan bukanlah seleksi yang terpisah.

9. Siswa yang lolos STEI FTI FTTM FTMD tercatat adalah siswa yang memiliki nilai-nilai sbmptn tertinggi di indonesia

Semoga bermanfaat

40 replies

Comments are closed.